Jadi tikus-tikus tersebut dilatih untuk bereaksi ketika mereka mencium bau bahan peledak atau narkoba. Kemudian reaksi yang ditimbulkan oleh tikus tersebut direkam ke komputer termasuk perubahan detak jantung dan cara bernafas ketika mencium benda-benda terlarang tersebut.
Jika tikus mencium bau bahan berbahaya otomatis petugas akan menggetahui dan segera melaporkan ke pihak bandara, seperti yang diberitakan oleh SkyNews. CEO Tamar Group Boaz Hayun yang mengembangkan proyek ini menyatakan tikus lebih baik dibandingkan manusia dalam hal penciuman sehingga sensor yang ditanamkan pada tubuh tikus lebih akurat dalam menemukan barang-barang berbahaya di bandara.
�Sistem yang kami kembangkan mengubah kemampuan hewan menjadi alat detektor biologi, tikus yang sudah terlatih akan mengukur reaksi mereka terhadap rangsangan dari luar,� ujar juru bicara Tamar Group.Sementara sistem ini masih tahap pengembangan rencananya akan diperkenalkan di sebuah konferensi keamanan di Tel Aviv, Israel. | jadiberita.com
�Detektor tikus akan ditempatkan pada area yang membutuhkan keamanan ketat, kemudian jika tikus tersebut menemukan sesuatu yang mencurigakan, ia akan mengirimkan sensor otomatis sekaligus membunyikan alarm peringatan.�
Tidak ada komentar:
Posting Komentar