Mbah Warkem, Janda Miskin di Banyumas Patahkan Klaim Wapres BLSM Lancar - Wakil Presiden Boediono meminta semua masyarakat untuk tetap tenang ketika BBM naik. Boediono menjamin masyarakat yang kurang mampu akan mendapat kompensasi dari naiknya BBM.
"Diharapkan semua tenang. Saya kira semua memikirkan masyarakat kita yang kita anggap mendapatkan beban lebih berat daripada yang lain. Itu akan kita perhatikan sekali," kata Boediono , Selasa (18/6) lalu.
Boediono pun menjamin BLSM yang akan dibagikan kepada warga kurang mampu bisa membantu mereka. Pembagian BLSM juga dipastikan lancar.
Namun benarkah semua warga kurang mampu mendapatkan kompensasi dari naiknya harga BBM?
Menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) bagi warga miskin terkadang menjadi harapan terakhir. Namun sayangnya BLSM ini tidak bisa menjangkau semua warga kurang mampu.
Warkem (65 tahun), Nenek tua yang sangat miskin ini tidak kebagian jatah BLSM. Satu lagi bukti karut marut pembagian BLSM.
Warkem yang hidup sebatang kara, tidak bisa melakukan aktivitas apa pun. Dia tinggal di rumah berukuran 4x5 meter di RT 03/ RW 01 Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Banyumas Jawa Tengah. Tak ada ruang tamu di rumahnya. Hanya kamar tidur yang menyatu dengan dapur. Sedangkan untuk kegiatan mandi cuci kakus (MCK), Warkem bergantung pada sungai yang mengalir tak jauh dari tempat tinggalnya.
"Saya tidak melakukan kegiatan apa pun," ujar Warkem dalam logat Banyumasan, Selasa (25/6).
Selama ini, Warkem hanya hidup mengandalkan bantuan masyarakat sekitar yang mengirimkan sayur mayur atau lauk pauk. Tetangga Warkem, Sri Haryati (38) mengatakan setiap hari mengantarkan makanan kepada Warkem.
"Kadang sehari saya kirim makan 2-3 kali. Saya tidak tega melihat kehidupan Bu Warkem yang hidup tak menentu," paparnya saat ditemui.
Sri Haryati mengaku kaget, Warkem yang termasuk dalam golongan tidak mampu tak tersentuh BLSM. Padahal sebelum ada BLSM, Warkem kerap mendapat BLT dan raskin yang disalurkan melalui desa.
Serupa dengan Sri, Ketua RT 03/ RW 01, Wahyono, juga mengaku kaget dengan peristiwa tersebut. "Seharusnya Ibu Warkem masuk dalam daftar penerima BLSM, tetapi kenyataannya malah tidak mendapatkannya," ujarnya.
Wahyono mengatakan warga banyak yang protes dengan perlakuan yang tidak adil kepada Warkem. Dia sendiri mengungkapkan sudah melaporkan persoalan ini kepada pihak desa untuk bisa memperjuangkan hak warga yang seharusnya mendapat.
"Mungkin Ibu Warkem tidak protes, tetapi kenyataannya warga banyak yang memrotesnya karena tidak ada perlakuan yang adil dari negara kepada warganya seperti Ibu Warkem. Tetapi kenyataannya, yang dapat BLSM di tempat saya hanya 3 KK dari 42 KK. Padahal yang harusnya wajib mendapat ada sekitar 5 KK," jelasnya.
Lalu bagaimana masyarakat harus tenang jika BLSM yang digadang-gadang sebagai jaring sosial warga tidak mampu ternyata tidak sesuai harapan. Mungkin di tempat lain masih terdapat Warkem-warkem yang lain. | merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar